Oleh : Admin | 02-05-2012 |
Konsumsi beras pertahun secara regional dan nasional semakin meningkat sehingga perlu diturunkan dalam rangka membangun ketahanan pangan. Meskipun produksi beras mencukupi, masyarakat kita mempunyai kebiasaan makan nasi 3 kali sehari dengan takaran nasi yang dominan dibandingkan dengan jumlah sayur dan lauknya. Dengan demikian, perlu dikembangkan pemanfaatan sumber karbohodrat lainny seperti kentang, jagung, ketela pohon, sagu, garut, ganyong, dan umbi-umbian lainnya.
Keberhasilan pelaksanaan Percepatan Penganekaragaman Pangan diantaranya tercermin dari semakin meningkatnya citra pangan lokal, makin tingginya peran masyarakat dan usaha kecil dalam memanfaatkan keragaman sumberdaya pangan lokal dalam pengembangan bisnis pangan, makin meningkatnya partisipasi masyarakat dalam bisnis pangan termasuk penciptaan menu makanan yang beragam, bergizi seimbang melalui pengembangan teknologi kuliner berdasarkan kearifan dan budaya lokal, serta semakin berperannya perguruan tinggi dalam pengembangan teknologi pangan lokal.
Berkaitan dengan hal ini, Badan Ketahanan Pangan dan penyuluhan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta melalui subbidang Pengembangan Mutu Konsumsi Pangan mengadakan kegiatan Apresiasi Pengembangan Konsumsi Pangan Lokal pada hari Kamis, 14 Juli 2011 di Ruang Seminar Jogja Fish Market, Umbulharjo, Yogyakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan motivasi bagi pembina dan pelaku usaha pangan lokal di tingkat rumah tangga, sehingga akan meningkatkan produksi sesuai dengan permintaan konsumen. Yang menjadi sasaran dalam hal ini adalah kelompok PKK, Dasawisma, organisasi wanita, kelompok pengembang pangan lokal serta aparat pemerintah.
Sesi Materi
Peserta acara yang terdiri dari instansi terkait serta utusan dari perwakilan organisasi wanita dan tim penggerak PKK
Oleh : Sekretariat | 09-07-2018 |
Oleh : Sekretariat | 16-04-2018 |
Oleh : Sekretariat | 30-10-2017 |
Oleh : Sekretariat | 27-10-2017 |
Oleh : Sekretariat | 19-10-2017 |